Pernikahan... Proses dan isinya (hanya opini saya)
Di saat kita merasa sudah matang, mapan, cukup umur, apalagi yang kita cari?
Apakah kita sudah siap untuk memulai kehidupan baru di dalam satu ikatan "pernikahan"?
You'll answer. Coz i have my own answer :)
Gue emang belum melewati masa2 ini, tapi gue tau persis bagaimana nervous nya calon suami pada saat melaksanakan Ijab Qabul. Menurut gue, ini salaman yang paling sakti. Dengan sekali salaman dan beberapa kata-kata yang diucapkan, maka terjadilah sebuah ikatan baru yaitu rumah tangga dua anak manusia. Lovely!
Pada saat dipasangkan cincin di jari manis, sebisa mungkin jangan dilepas lagi. Memang ini mungkin hanya sebuah cincin, tapi maknanya cukup dalam. Seperti nama masing-masing ter-grafir di masing-masing cincin.
Hamil, Anak. Setiap wanita pasti ingin merasakan bagaimana hamil dan mengurus anak sendiri. Seperti gue, awalnya gue ga suka anak kecil. Gue benci banget denger tangisan anak kecil, sampai pada akhirnya gue punya adik (walaupun pada saat itu gue ga suka punya adik, tapi sekarang gue sayang sama adik gue) dan akhirnya gue punya ponakan. Mungkin karena bertambah umur ya jadi ada perubahan ketertarikan terhadap anak kecil (especially baby). Insya Allah semua perempuan akan mengalami fase ini. Have your own baby!
How could you dare to ignore this cute lil baby?? Imagine, this is your own! Super cute!
Ribut? Berantem? Minimize it, please. And underline, don't do this in front of your children..
Setiap pasangan, PASTI, menginginkan kehidupan berumah tangga nya selalu bahagia dalam suka maupun duka, atas nama cinta. Just be faith, honest, loyal, respect and loving each other.
Dan.... Ingin tetap seperti ini di usia pernikahan yang sudah lanjut. Tetap tersenyum, bahagia dunia sampai pada saat maut memisahkan dan tutup usia, akhirat.
Comments